Sabtu, 11 Mei 2013

Kadar CO2 di Atmosfer Sudah Melewati Ambang Batas

Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi

Level dari karbon dioksida (CO2) yang ada di atmosfer bumi telah melampai 400 ppm dan hal tersebut untuk pertama kalinya terjadi dalam sejarah umat manusia.
Kerusakan tersebut diumumkan oleh badan di Amerika yang memonitor kondisi atmosfer.
Para ilmuwan yang mengungkapkan, jumlah CO2 yang sudah di ambang batas tersebut sudah diperkirakan sebelumnya dan semakin menunjukkan jika umat manusia untuk memperbaiki lingkungan yang disebabkan pembakaran bahan bakar fosil.
Kadar CO2 di bumi dalan kurun tiga hingga lima juta tahun, jauh sebelum manusia menghuni bumi. Suhu saat itu lebih hangat dan permukaan laut sekitar 20 hingga 40 meter lebih tinggi dari saat ini, ujar para ahli.
"Kami mereka iklim prasejarah dan saat ini manusia bersiap menghadapi risiko besar yang berpotensi menimbulkan bencana," ujar Bob Ward, direktur Grantham Research Institute Perubahan Iklim dan Lingkungan di London School of Economics and Political Science.
"Hanya dengan segera mengurangi emisi global kita akan mampu untuk membawa tingkat karbon dioksida ke bawah dan menghindari konsekuensi adanya efek dari iklim," ujarnya.
Data yang dihasilkan dari penelitian menunjukkan, rata-rata CO2 di atas Samudera Pasifik adalah 400,03 ppm per 9 Mei telah diposting online oleh pusat pemantauan atmosfer di Mauna Loa, Hawaii.
Pengukuran lain yang dilakukan terpisah di Scripps Institution of Oceanography di San Diego, California tak jauh beda dengan angka 400,08 ppm.
Sementara itu, Michael Mann, direktur Earth System Science Center di Penn State mengungkapkan jika yang harus diperhatikan adalah kecepatan konsentrasi CO2 yang meningkat.
"Tidak ada yang yang lain penyebabnya karena konsentrasi gas rumah kaca," ujar Mann yang telah menulis dua buku tentang perubahan iklim.
Para ahli memang telah memperkirakan jika ambang batas angka 400 ppm akan terlewati.
"Hal tersebut memberikan kepada kita untuk mewaspadai peningkatan suhu dan masalah pada iklim," ujar Joanna Haigh, seorang fisikawan di Imperial College London.
"Yang sekarang mengkhawatirkan, hal tersebut akan membuat planet ini memanas lebih dari dua derajat celcius dan itu merupakan ambang batas dari para ilmuwan," ujarnya lagi.
Pencatatan tentang CO2 dimulai pada tahun 1950-an dan saat itu masih pada angka 280 ppm.
"Peningkatan tersebut cukup mengkhawatirkan kecuali ada cara untuk menemukan langsung cara menghilangkan CO2 dari atmosfer seperti melalui teknologi emisi. Ini akan membuat semua orang akan berurusan dengan pemanasan global," ujar Brian Hoskins dari Grantham Institute.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews